Dalam
industri makanan, kemasan selalu memiliki peran yang sangat penting dalam
pertimbangan konsumen memilih atau memakai produk kita. Sebagai elemen desain
yang mempengaruhi presepsi konsumen, memilih bahan, bentuk, fungsi bahkan warna
dus makanan dengan bijak dapat meningkatkan daya tarik produk dan memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
Beberapa hal berikut ini perlu Anda perhatikan dalam memilih dan memperhatikan hal tersebut, agar dapat dengan mudah dilirik dan diperhatikan oleh para konsumen:
1.
Bahan yang digunakan
Pemilihan bahan yang digunakan perlu
dipertimbangkan faktor keamanan, keberlanjutan dan fungsionalitas. Bahan yang
aman dan ramah lingkungan dapat menciptakan citra positif bagi produsen. Dus
makanan yang dapat didaur ulang atau terbuat dari bahan ramah lungkungan juga
mendukung upaya perlindungan, berikut bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan
material dus makanan:
1.
Karton (cardboard) karton adalah bahan
yang paling umum digunakan. Karton biasanya ringan, terjangkau dan dapat didaur
ulang. Kelebihan lainya adalah kemampuan untuk dicetak dengan mudah,
memungkinkan desain kemasan yang menarik.
2.
Kertas Lipat (folding Carton) jenis
kerta ini juga sangat sering digunakan karena biasanya kertas lipat terbuat
dari karton dan memiliki keunggulan dalam mhal fleksibilitas desain dan
kepraktisan. Contoh produk yang menggunakan kertas lipat biasanya adalah rumah
warung nasi atau rumah makan.
3.
Plastik:
1.
PET (Polyethylene Terephthalate)
PET adalah jenis plastik yang umum digunakan untuk kemasan makanan, termasuk
botol dan dus. Kemasan PET termasuk memiliki sifat ringan, transparan dan
memiliki ketahanan yang baik terhadap bentukan
2.
PP (Polypropylene) kemasan PP
adalah plastik yang tahan panas dan sering digunakan untuk untuk kemasan yang
tahan terhadap panas biasanya bahan tersebut harus memiliki ketahanan terhadap
suhu tinggi.
3.
PS (Polystyrene) PS adalah
plastik ringan dan transparan yang sering digunakan untuk dus makanan ringan..
4.
Plat baja (Tinplate) Untuk
beberapa produk makanan, terutama produk yang memerlukan kekuatan struktural
tinggi, plat baja atau timah bisa digunakan. Kemasan ini umumnya digunakan
untuk membuat dus kaleng.
5.
Bamboo Fiber sebagai bagian dari upaya
untuk menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, beberapa produsen mulai
menggunakan serat bambu sebagai bahan untuk dus makanan. Bahan ini dapat didaur
ulang dan memiliki sifat yang ramah lingkungan
6. Bio-Plastik Beberapa produsen juga mencoba menggunakan bio-plastik yang terbuat dari bahan-bahan biodegradable atau bahan yang dapat diperbaharui, seperti pati jagung atau pati singkong.
7. Bentuk Dus
Bentuk dus makanan memiliki peran
penting dalam daya tarik visual produk, bentuk yang ergonomis dan praktis dapat
meningkatkan kemudahan penggunaan dan penyimpanan produk. Selain itu, bentuk
yang unik dan kreatif dapat membantu produk membedakan diri dari pesaing di rak
toko, berikut jenis dus yang tersedia:
1. Dus Kotak (Square Box) bentuk kotak adalah bentuk paling umum untuk dus makanan, kotak biasanya memberikan ruang yang cukup untuk menampung produk dalam jumlah yang cukup dan memberikan ruang utnuk desain label yang menarik.
2.
Dus Lipat (folding Carton) Dus
lipat dapat dirancang untuk melipat menjadi bentuk yang lebih datar, sehingga
memudahkan penyimpanan dan pengiriman. Jenis dus ini umum digunakan untuk
produk makanan ringan seperti kue atau cemilan.
3.
Dus Bulat (Round Box) Bentuk
bulat atau silinder sering digunakan untuk produk makanan tertentu, seperti
biskuit gulung, kue, atau produk dengan bentuk yang membulat.
4.
Dus Bentuk Khusus beberapa produk
makanan memiliki bentuk khusus dan oleh karena itu memerlukan dus dengan bentuk
yang sesuai. Misalnya, dus dengan bentuk yang disesuaikan untuk produk seperti
botol saus, kantong kopi atau produk dengan bentyk yang unik.
5.
Dus Berkotak dengan Pegangan (Box
with Handle) Dus ini dirancang dengan pegangan, memudahkan konsumen untuk
membawa dus dengan nyaman. Umumnya digunakan untuk membungkus makanan jadi
seperti kue atau makanan siap santap.
6.
Dus Transparan (Clear Box) Dus
transparan terbuat dari bahan yang jernih, seperti plastik atau bahkan kaca.
Ini memungkinakan konsumen melihat produk di dalamnya dan sering digunakan
untuk makanan yang memiliki daya tarik visual tinggi, seperti kue atau coklat.
7.
Dus dengan Jendela (Window Box)
dus ini memiliki jendela transparan atau semitransparan yang memungkinkan
konsumen melihat produk di dalamnya tanpa membuka kemasan. Ini umumnya
digunakan untuk produk yang ingin menonjolkan tampilan visualnya.
8.
Dus Berlipat (Foldable Box) dus
ini dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih datar, memudahkan penyimpanan dan
transportasi. Umumnya digunakan untuk produk dengan tingkat konsumen yang lebih
rendah.
9.
Fungsi disesuaikan dengan Produk
Makanan
Fungsi dari dus makanan tidak hanya
sebagai wadah pelindung. Beberapa inovasi desain dapat meningkatkan daya tahan
produk, menjaga kebersihan dan meningkatkan kenyamanan konsumen. Misalnya,
desain yang memudahkan pembukaan dan penutupan dapat meningkatkan pengalaman
pengguna. Berikut contoh dari fungsi dus yang disesuaikan dengan produk
makanan:
1.
Perlindungan Produk
1.
Fisik: Dus makanan melidungi produk
dari kerusakan fisik yang dapat terjadi selama transportasi, penyimpanan dan
penanganan di toko atau rumah konsumen
2.
Kontaminasi: Dus membantu melindungi
produk dari kontaminasi lingkungan dan mikroorganisme yang dapat mempengaruhi
kualitas dan keamanan makanan.
3.
Pemeliharaan Kebersihan
Dus membantu menjaga kebersihan produk
dengan melindunginya dari debu, kotoran dan kontaminasi dari lingkungan sekitar
sehingga produk terjaga dan aman ketika disimpan dan langsung dipakai.
3.
Informasi dan Branding
1.
Labeling, dus juga sebagai labeling
untuk menyediakan ruangan informasi produk, termasuk label gizi, tanggal
kadaluarsa, instruksi penggunaan dan informasi lainnya yang diperlukan oleh
konsumen
2.
Branding, elemen penting dari strategi
branding adalah di dusnya, karena ketika oranglain mengetahui bentuk atau warna
yang digunakan oleh produk tersebut berarti strategi branding tersebut berhasil
tercipta.
3.
Kemudahan Pengguna
4.
Warna Kemasan disesuaikan dengan Warna
Produk
Warna memiliki dampak besar pada
psikologi konsumen. Pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan asosiasi
positif, meningkatkan daya tarik visual dan mencerminkan karakteristik produk.
Misalnya, warna yang cerah dan menarik perhatian dapat cocok untuk produk
makanan yang ditujukan untuk pasar anak-anak, sementara warna yang lebih netral
mungkin lebih sesuai untuk produk premium.
0 komentar:
Posting Komentar